Laman

Selasa, 05 April 2011

Ras Guinea Pig

Pada awalnya, Guinea pig hanya memiliki satu warna dan jenis yang konservatif, namun seiring dengan berjalannya waktu, peternak guinea pig berhasil menghasilkan berbagai jenis-jenis guinea pig baru. Bagaimana caranya? Yah dengan memanipulasi lingkungan dimana guinea pig tinggal. :) Seperti juga manusia yang tinggal didaerah tropis akan beradaptasi dengan memiliki kulit yang lebih hitam, begitu juga mekanisme dari evolusi guinea pig sehingga menjadi berbagai macam jenis guinea pig yang kita kenal sekarang ini. Beberapa ras yang dikenal:

Abyssinian: adalah salah satu ras guinea pig yang tertua. Ciri dari guinea pig ini adalah user-user yang memenuhi hamper seluruh tubuhnya.




American: adalah ras guinea pig yang paling popular dan
diketahui masyarakat luas sebagai ‘guinea pig’. Ras ini
memiliki bulu yang klimis dan rapi. Ras ini jugalah yang muncul dalam beberapa film, misalnya Rodney (dalam Dr.Doolittle), Bugsy (dalam Bedtime Stories) dan tim G-Force (dalam film Disney terbaru berjudul G-Force yang akan diputas 24 Juli 2009).

Coronet: adalah ras berbulu panjang. Dimulai dari hidung dan kepala sampai menutupi seluruh tubuhnya, seperti kelopak mawar atau coronet ‘mahkota’.





Peruvian: sering dikenal sebagai ras angora. Bulu Peruvian tumbuh lurus dari belakang punggungnya, sangat halus dan turun kebawah. Ras ini memerlukan waktu potong rambut secara berkala, hehe agar matanya tidak ketutupan.



Silkie: adalah ras dengan bulu panjang yang sangat lembut.






Teddy: adalah ras yang diperoleh berdasarkan mutasi. Ras ini berambut jabrik-jabrik, seperti kepala yang nyaris plontos. Ras ini dinamakan demikian karena ke’imut’annya menyerupai Teddy Bear.



Texel: adalah ras terbaru yang dikenal oleh ACBA (American Cavy Breeders Association). Ras ini memiliki bulu unik yang kruwil-kruwil, keriting, seperti kabel telepon.




White Crested: adalah ras yang memiliki jambul berwarna putih. Warna putih tidak ditemukan ditempat lain kecuali diatas kepala, oleh karena itu ras ini sulit untuk dihasilkan. 




Selain ras diatas, ada beberapa ras lagi yang tidak masuk dalam kategori ACBA karena dianggap merupakan ras campuran, misalnya
Abbyruvian yaitu campuran antara Peruvian dengan Abyssinian, dimana guinea pig dengan ras ini memiliki bulu yang cenderung menyerupai Abbyssinian dengan user-usernya namun bulunya lumayan panjang dibandingkan dengan Abyssinian biasa.





Di Indonesia sendiri ras yang sering ditemukan adalah ras American dan Abyssinian. Ras lain masih bisa ditemukan walaupun jarang.


[Kampoeng-GP dari berbagai sumber]

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites