Laman

Selasa, 09 Agustus 2011

Sphenodon punctatus Tuatara




Tuatara pernah hidup di seluruh daratan Selandia Baru tetapi bertahan di alam liar hanya pada sekitar 30 pulau-pulau lepas pantai.  Pulau-pulau memiliki karakteristik bebas dari ancaman seperti tikus dan predator mamalia lain yang diketahui memangsa Tuatara muda dan telur-telur Tuatara.

Pulau-pulau biasanya ditempati oleh koloni kadal, mamalia, dan burung laut yang sedang berkembang biak, hal ini semuanya dibutuhkan oleh Tuatara untuk bertahan hidup.

Tuatara adalah reptil kuno teman main dinosaurus, Tuatara memiliki keragaman genetik yang rendah dari suatu spesies. keanekaragaman genetik rendah memiliki implikasi bagi hewan seberapa baik ditempatkan untuk mengatasi perubahan iklim masa depan, dan juga untuk kelangsungan hidup populasi yang baru didirikan. Ini bisa jadi kelemahan sekaligus kelebihan yang di miliki Tuatara.
Keragaman genetik yang rendah sering dikaitkan dengan kerentanan terhadap patogen baru dan keberhasilan reproduksi rendah tetapi memiliki kemampuan untuk mengatasi perubahan lingkungan di masa depan.

Hanya ada dua jenis tuatara yang diakui asli Selandia Baru terdiri dari dua subspesies. Yang pertama The northern tuatara / Tuatara Selatan (Sphenodon punctatus punctatus ) ada di pulau-pulau dari Bay of Plenty utara, dan yang kedua adalah The Cook Strait tuatara / Tuatara Selat Cook (S. punctatus).
suatu subspesies yang ada di Takapourewa (Stephens Island) dan Kepulauan Trio di Marlborough Sounds.  

Spesies Tuatara lainnya ada di Pulau Brothers (S. guntheri) sedikit lebih jauh dari Kepulauan Marlborough Sounds. Namun Tuatara ini sedikit lebih kecil badannya.
Pada tahun 2009 penelitian meneliti DNA dan data allozyme untuk semua populasi dan menyimpulkan Tuatara digambarkan sebagai spesies tunggal terbaik yang berisi varian geografis yang khas dan penting.

Kehidupan tuatara

Tuatara jantan yang lebih besar dari betina dan memiliki punggung lebih menonjol dengan di penuhi duri (seperti iguana) sepanjang punggung.Mereka berdua menjadi seksual dewasa ketika mereka 15 sampai 20 tahun.
Seperti reptil lain suhu sangat berpengaruh untuk menentukan calon bayi yang akan lahir, jika suhu panas maka lahir Tuatara jantan. Ini menyebabkan Tuatara sulit mencari pasangan bila ada pemanasan global.


Fakta tentang Tuatara : 

• Tuatara dapat menahan nafas mereka selama satu jam! 
• Mereka tumbuh sangat lambat dan hanya berhenti tumbuh pada usia 35 tahun. 
• Mereka dapat hidup sampai lebih dari 100 tahun. 
• Seperti reptil lain, Tuatara adalah hewan berdarah dingin.
• tuatara aktif di malam hari dan lebih suka cuaca dingin. Namun mereka akan sering berjemur di bawah sinar matahari untuk menghangatkan tubuh mereka
• Pada malam hari bila tidak hujan mereka keluar untuk berburu makanan - terutama serangga, kadal dan burung laut dan telur ayam. 
• Tuatara remaja berburu makanan pada siang hari - untuk menghindari dimakan oleh tuatara dewasa pada malam hari! 
• Warna tuatara berkisar dari hijau zaitun sampai coklat ke oranye-merah, dan mereka dapat mengubah warna selama hidupnya 
• Tuatara berganti kulit mereka sekali setahun 
• Mereka sering hidup di liang tua yang sebelumnya digali oleh burung laut.
• saat menetas tuatara menggunakan 'gigi telur' mereka, seperti sebuah paku di ujung moncong mereka, untuk keluar dari telur mereka. 'gigi telur' ini akan jatuh setelah tiga minggu pertama menetas. 
• Tuatara jantan memiliki lambang khas dari duri di sepanjang leher dan punggung yang dia bisa kipas keluar untuk menarik betina atau saat bertengkar dengan pejantan lain. 
• Tuatara adalah makhluk luar biasa. Mereka talah mengalami jaman pra-sejarah, kita harus melindungi mereka agar tidak punah.

Kabarnya para ahli dan peneliti akhirnya bersuka cita karena salah satu hewan asli Selandia baru ini akhirnya memiliki selusin telur setelah berusia 111 tahun.Tuatara betina bisa menyimpan sperma jantan sampai bertahun-tahun.
BRAVO Tuatara!

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites