Laman

Jumat, 11 Maret 2011

Apa itu Tsunami..???


Tsunami (bahasa Jepang 津波; tsu = pelabuhan, nami = gelombang , secara harafiah berarti "ombak besar di pelabuhan") adalah perpindahan badan air yang disebabkan oleh perubahan permukaan laut secara vertikal dengan tiba-tiba. Gelombang laut ini disebabkan oleh gempa bumi, gunung meletus, atau hantaman bahan kosmik (sampah luar angkasa) seperti meteorit yang tidak habis terbakar di lapisan atmosfir, yang semua kejadian itu terjadi di kawasan laut. Gelombang Tsunami ini bergerak dengan kecepatan ratusan km/jam di lautan dalam dan dapat melaju hingga ke daratan dengan kecepatan tinggi (kurang lebih) lebih dari 800km/jam dan ketinggian dari gelombang ini mampu mencapai 30 meter atau lebih. Apabila gelombang tsunami tiba di kawasan lautan yang kedalamannya makin mengurang, lajunya akan turut menjadi kurang. Prediksi kemungkinan gejala Tsunami akan terjadi jika :

  • Gempa besar dengan kekuatan gempa > 6.3 SR
  • Lokasi pusat gempa di laut
  • Kedalaman dangkal <>
  • Terjadi deformasi vertikal dasar laut
  • Banyak hewan berlarian kearah gunung (sangat mudah jika memperhatikan pergerakan kawanan burung)
  • Tanda-tanda akan datangnya tsunami di daerah pinggir pantai adalah : air laut yang surut secara tiba-tiba, Bau Asin yang menyengat, dari kejauhan tampak gelombang putih dan suara gemuruh yang sangat keras.
SKEMA TERJADINYA TSUNAMI:

Sistem Peringatan Dini Tsunami di Indonesia

Pemerintah Indonesia, dengan bantuan negara-negara donor, telah mengembangkan Sistem Peringatan Dini Tsunami Indonesia (Indonesian Tsunami Early Warning System - InaTEWS). Sistem ini berpusat pada Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di Jakarta. Sistem ini memungkinkan BMKG mengirimkan peringatan tsunami jika terjadi gempa yang berpotensi mengakibatkan tsunami. Sistem yang ada sekarang ini sedang disempurnakan. Kedepannya, sistem ini akan dapat mengeluarkan 3 tingkat peringatan, sesuai dengan hasil perhitungan Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan (Decision Support System - DSS).
Pengembangan Sistem Peringatan Dini Tsunami ini melibatkan banyak pihak, baik instansi pemerintah pusat, pemerintah daerah, lembaga internasional, lembaga non-pemerintah. Koordinator dari pihak Indonesia adalah Kementrian Negara Riset dan Teknologi(RISTEK). Sedangkan instansi yang ditunjuk dan bertanggung jawab untuk mengeluarkan INFO GEMPA dan PERINGATAN TSUNAMI adalah BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika). Sistem ini didesain untuk dapat mengeluarkan peringatan tsunami dalam waktu paling lama 5 menit setelah gempa terjadi.
Sistem Peringatan Dini memiliki 4 komponen: Pengetahuan mengenai Bahaya dan Resiko, Peramalan, Peringatan, dan Reaksi.Observasi (Monitoring gempa dan permukaan laut), Integrasi dan Diseminasi Informasi, Kesiapsiagaan.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites