FYING FROG (Katak Terbang)
Bukan seperti katak biasanya, mungkin Rhacophorus nigropalmatus merupakan katak paling dramatis saat ini, katak terbang/flying frog begitulah namanya, hidup di atas pohon dan hanya turun ke permukaan tanah untuk melakukan perkimpoian. Juga dikenal dengan nama Wallace's flying frog
FLYING FISH (Ikan Terbang)
Ikan terbang menggunakan tubuh aerodinamisnya untuk menembus permukaan air pada kecepatan tinggi dan siripnya yang besar dan aneh berfungsi seperti sayap untuk menjaganya tetap melayang di atas gelombang. Ikan terbang sesungguhnya bukanlah hewan terbang, seperti burung, tapi hanya melayang saja. Ikan terbang dengan mudah dapat menempuh jarak hingga 200 meter atau lebih dan dapat mencapai ketinggian yang cukup untuk - secara tidak sengaja - nangkring di dek-dek kapal laut.Alasan pertama ikan terbang yang memiliki 40 atau lebih spesies ini hingga terbang adalah karena aksi melarikan diri atau menghindar dari para predator laut seperti ikan-ikan mackerel, tuna, swordfish dan marlin. Meski demikian ikan ini juga berhati-hati terhadap ancaman paruh burung-burung di atasnya, di samping ikan ini juga diburu oleh nelayan-nelayan di Jepang dan Barbados untuk santapan.Mekanisme bagaiman ikan ini bisa terbang juga sederhana saja. Awalnya mereka akan berakselerasi di dalam air hingga mencapai kecepatan 70 km/jam dibantu oleh kepakan ekor mereka. Sekali mereka melompat di atas air, sirip-siripnya akan mengembang dan memanfaatkan angin untuk meraih ketinggian. Adakalanya mereka memukulkan ekornya untuk tetap melompat tinggi dan mengubah arah.Pada beberapa spesies ikan terbang sayap di bagian dadanya juga dibantu sayap di bagian belakangnya, sehingga jenis yang bersayap empat ini lebih hebat beratraksi di udara. Meski kemampuan terbangnya tidak jauh, ikan terbang bisa melakukan terbang bersama, dengan membentuk formasi unik untuk menempuh jarak hingga 400 meter.
GLIDING LIZARD (Kadal Terbang)
Kadal terbang (Draco sumatranus, Draco Blanfordii) mempunyai panjang sekitar 9-13 cm, dengan ekor yang lebih panjang dari tubuhnya. Kadal terbang memiliki penutup kulit di bawah lengannya yang memungkinkan untuk perjalanan dari puncak pohon ke puncak pohon, makan serangga dan mencari pasangan. Hanya ketika musim kimpoi kadal akan meluncur turun ke dasar hutan untuk meletakkan telur-telurnya.
SQUIRREL GLIDER (Tupai Terbang)
Tupai terbang telah dianggap punah sejak tahun 1939, hanya saja baru-baru ini telah dikonfirmasi beberapa spesies tupai peluncur yang masih hidup, mereka tinggal di hutan kering bagian Selatan- Australia Timur. Tupai peluncur adalah jenis hewan menyusui yang berkantung, makanan utama mereka adalah buah-buahan dan kacang-kacangan. Ancaman terbesar mereka datang dari spesies rubah dan burung hantu.
FLYING SQUID (Gurita Terbang)
Ketika melarikan diri dari predator, cumi terbang akan melompat terbang dari dalam laut dan tetap melayang di udara sejauh beberapa meter. Mekanisme penerbangannya dengan meniup keluar air dari dalam tubuhnya bagaikan roket untuk membawanya keluar dari laut. Sirip kecil pada tubuhnya berfungi sebagai pengatur keseimbangan tubuhnya selama meluncur
FLYING SNAKE (Ular Terbang)
Tanpa memiliki sayap, sirip, ataupun anggota badan lainnya, ular terbang haruslah sangat beruntung dan berhati-hati saat mencari makanan di udara. Ketika ia melata di atas pohon, ia pergi ke ujung dahan. Di sana, ia mengangkat tubuhnya, melengkungkan perut dan tulang rusuk yang menonjol keluar membentuk bentuk cekung. Menggunakan tolakan ekornya, ular terbang ke udara untuk mencapai dahan tertinggi di pohon berikutnya.
Ular terbang beracun, tinggal di Asia Selatan, dan menikmati makan hewan yang benar-benar bisa terbang seperti burung dan kelelawar
FLYING LEMURE (Lemur Terbang)
Flying lemur, atau dikenal sebagai Flying lemur dari Filipina, memiliki kaki berselaput besar dan ekor yang panjang, yang dihubungkan oleh membran pada anggota depannya. Lemur ini merupakan makhluk malam yang memakan serangga dan buah-buahan, terbang dengan cara meluncur dibantu oleh angin dari satu pohon ke pohon lainnya. Karena jumlahnya yang makin menipis baru-baru ini telah diletakkan pada daftar spesies langka.
Bukan seperti katak biasanya, mungkin Rhacophorus nigropalmatus merupakan katak paling dramatis saat ini, katak terbang/flying frog begitulah namanya, hidup di atas pohon dan hanya turun ke permukaan tanah untuk melakukan perkimpoian. Juga dikenal dengan nama Wallace's flying frog
1. Katak ini relatif kecil hanya berukuran sekitar 9 - 10 cm
2. Memiliki mata yang besar dan mencolok
3. Alat pendengaran terletak di belakang mata. disebut juga tympanum membrane.
4. Tubuh berwarna hijau terang dengan kombinasi kuning muda di bagian rusuk dan juga jari - jari serta moncong. Sayap di jari jari memiliki warna hitam
5. Termasuk amphibi arboreal yang memiliki keunikan dengan jari - jari yang bisa dilebarkan seperti sayap sampai ke kaki dan bahkan ke badan si katak
6. Ukuran anggota tubuh bagian belakang lebih besar dari bagian depan
7. Dengan fisik tubuh seperti poin 5 dan 6, memberikan kemampuan bagi si katak untuk terbang (gliding yang lebih lama) dari satu pohon ke pohon lain.
Flying Frog hidup di atas pohon di dalam hutan tropis yang lembab, tersebar di wilayah Malaysia dan Kalimantan(borneo).
8. Hidup dihabiskan sepanjang hari di atas pepohonan di dalam hutan tropis
9. Katak ini mampu terbang dari satu pohon ke pohon lain, catatan jarak terjauh adalah 15 meter.
10. Ironisnya, sebagian Katak ini memilih untuk berkimpoi di kubangan badak asia yang terancam punah, sehingga hal ini juga mengganggu populasi katak ini. FLYING FISH (Ikan Terbang)
Ikan terbang menggunakan tubuh aerodinamisnya untuk menembus permukaan air pada kecepatan tinggi dan siripnya yang besar dan aneh berfungsi seperti sayap untuk menjaganya tetap melayang di atas gelombang. Ikan terbang sesungguhnya bukanlah hewan terbang, seperti burung, tapi hanya melayang saja. Ikan terbang dengan mudah dapat menempuh jarak hingga 200 meter atau lebih dan dapat mencapai ketinggian yang cukup untuk - secara tidak sengaja - nangkring di dek-dek kapal laut.Alasan pertama ikan terbang yang memiliki 40 atau lebih spesies ini hingga terbang adalah karena aksi melarikan diri atau menghindar dari para predator laut seperti ikan-ikan mackerel, tuna, swordfish dan marlin. Meski demikian ikan ini juga berhati-hati terhadap ancaman paruh burung-burung di atasnya, di samping ikan ini juga diburu oleh nelayan-nelayan di Jepang dan Barbados untuk santapan.Mekanisme bagaiman ikan ini bisa terbang juga sederhana saja. Awalnya mereka akan berakselerasi di dalam air hingga mencapai kecepatan 70 km/jam dibantu oleh kepakan ekor mereka. Sekali mereka melompat di atas air, sirip-siripnya akan mengembang dan memanfaatkan angin untuk meraih ketinggian. Adakalanya mereka memukulkan ekornya untuk tetap melompat tinggi dan mengubah arah.Pada beberapa spesies ikan terbang sayap di bagian dadanya juga dibantu sayap di bagian belakangnya, sehingga jenis yang bersayap empat ini lebih hebat beratraksi di udara. Meski kemampuan terbangnya tidak jauh, ikan terbang bisa melakukan terbang bersama, dengan membentuk formasi unik untuk menempuh jarak hingga 400 meter.
GLIDING LIZARD (Kadal Terbang)
Kadal terbang (Draco sumatranus, Draco Blanfordii) mempunyai panjang sekitar 9-13 cm, dengan ekor yang lebih panjang dari tubuhnya. Kadal terbang memiliki penutup kulit di bawah lengannya yang memungkinkan untuk perjalanan dari puncak pohon ke puncak pohon, makan serangga dan mencari pasangan. Hanya ketika musim kimpoi kadal akan meluncur turun ke dasar hutan untuk meletakkan telur-telurnya.
SQUIRREL GLIDER (Tupai Terbang)
Tupai terbang telah dianggap punah sejak tahun 1939, hanya saja baru-baru ini telah dikonfirmasi beberapa spesies tupai peluncur yang masih hidup, mereka tinggal di hutan kering bagian Selatan- Australia Timur. Tupai peluncur adalah jenis hewan menyusui yang berkantung, makanan utama mereka adalah buah-buahan dan kacang-kacangan. Ancaman terbesar mereka datang dari spesies rubah dan burung hantu.
FLYING SQUID (Gurita Terbang)
Ketika melarikan diri dari predator, cumi terbang akan melompat terbang dari dalam laut dan tetap melayang di udara sejauh beberapa meter. Mekanisme penerbangannya dengan meniup keluar air dari dalam tubuhnya bagaikan roket untuk membawanya keluar dari laut. Sirip kecil pada tubuhnya berfungi sebagai pengatur keseimbangan tubuhnya selama meluncur
FLYING SNAKE (Ular Terbang)
Tanpa memiliki sayap, sirip, ataupun anggota badan lainnya, ular terbang haruslah sangat beruntung dan berhati-hati saat mencari makanan di udara. Ketika ia melata di atas pohon, ia pergi ke ujung dahan. Di sana, ia mengangkat tubuhnya, melengkungkan perut dan tulang rusuk yang menonjol keluar membentuk bentuk cekung. Menggunakan tolakan ekornya, ular terbang ke udara untuk mencapai dahan tertinggi di pohon berikutnya.
Ular terbang beracun, tinggal di Asia Selatan, dan menikmati makan hewan yang benar-benar bisa terbang seperti burung dan kelelawar
FLYING LEMURE (Lemur Terbang)
Flying lemur, atau dikenal sebagai Flying lemur dari Filipina, memiliki kaki berselaput besar dan ekor yang panjang, yang dihubungkan oleh membran pada anggota depannya. Lemur ini merupakan makhluk malam yang memakan serangga dan buah-buahan, terbang dengan cara meluncur dibantu oleh angin dari satu pohon ke pohon lainnya. Karena jumlahnya yang makin menipis baru-baru ini telah diletakkan pada daftar spesies langka.
0 komentar:
Posting Komentar