Laman

Rabu, 15 Juni 2011

Penyakit Umum Pada Ular


1. Bisul bernanah / Abscesses.


Pada umumnya bisul bernanah disebabkan oleh luka yang terinfeksi oleh kuman sewaktu proses penyembuhan. Bisul ini berbentuk seperti gumpalan yang menonjol dari bawah kulit yang bisa juga memanjang sampai ke organ dalam ular. Biasanya agak sukar dibedakan bisul bernanah ini dengan tumor, atau telur atau sembelit pada ular dan hanya dokter hewan yang berpengalaman yang boleh menangani kasus bisul bernanah ini karena mereka bisa memberikan diagnosa yang tepat apalagi bila melibatkan organ bagian dalam dari ular. Perawatan yang diperlukan untuk bisul bernanah ini termasuk dalam kegiatan membedah bisul dan kemudian mengeluarkan nanah seluruhnya dilanjutkan dengan pembersihan dan penutupan bekas luka sambil memberikan perawatan antibiotik.

2. Melepuh / Blister.

Biasanya hanya diderita oleh ular peliharaan. Ini adalah penyakit yang bisa dihindari melalui perawatan lingkungan yang tepat. Apabila ular dipelihara dengan alas yang kotor, berjamur atau terlalu basah/ lembab, maka luka melepuh yang berisi air bisa terjadi di bagian bawah badan ular. Luka lepuh ini berbeda dengan luka melepuh akibat panas dan harus diperhatikan secara seksama dulu sebelum perawatan. Awalnya hanya akan muncul satu atau dua luka lepuh tapi apabila diabaikan bisa bertambah dan bisa juga mengancam keselamatan ular itu apabila menyebar ke mulut, hidung dan lubang anus ular. Perawatan yang paling tepat adalah pencegahan. Jagalah agar alas selalu bersih dan kering, segera bersihkan apabila terlihat ada kotoran atau air kencing dan gantilah alas secara teratur. Luka lepuh yang jumlahnya masih sedikit, bisa diobati sendiri di rumah. Sterilkan sebatang jarum yang tajam dan secara perlahan pecahkan luka lepuh itu lalu gunakan kapas atau perban yang bersih untuk menyerap sebanyak mungkin cairan yang ada di dalam luka lepuhan itu. Dilanjutkan pengobatan untuk lukanya, dua kali sehari dioleskan betadine atau hydrogen peroxide dan bubuhkan juga antibiotik. Apabila kiranya luka lepuh ini cukup banyak atau berlanjut ke bagian bagian tertentu dari ular, lebih baik segera dibawa ke dokter hewan yang berpengalaman.

3. Luka bakar / burns.

Luka bakar pada reptil biasanya muncul sewaktu reptil mencari tempat yang hangat , sayangnya tempat itu terlalu panas atau si ular berdiam disana terlalu lama. Didalam kandang, sewajarnya tidak ada sumber panas , karena yang digunakan adalah panasnya bukan sumber panasnya.

Hot rocks biasanya dijual kepada pemelihara reptil pemula sebagai penghangat untuk reptil, tapi hot rocks memiliki reputasi yang buruk karena bisa mengakibatkan luka bakar. Ular yang lepas seringkali mencari tempat yang hangat untuk bersembunyi, misalnya di dekat mesin heater, yang kemudian bisa mengakibatkan luka bakar. Ciri2 luka bakar pada ular adalah sisik yang berwarna coklat, hitam atau abu abu dan di luka bakar yang lebih serius, akan melepuh. Luka bakar ringan harus dibersihkan setiap hari dengan hydrogen peroxide atau Betadine yang sudah dicairkan lalu diolesin krim untuk luka bakar yang mengandung antibiotik, sedangkan luka bakar yang serius, harus ditangani oleh dokter hewan yang berpengalaman yang bisa memutuskan apa yang harus dilakukan pada kerusakan jaringan kulit dan dehidrasi pada ular

4. Sembelit

Pencernaan ular tergantung pada ukuran dan metabolismenya, bisa lebih lama, bisa juga lebih cepat, tapi apabila jadwal yang seharusnya sudah terlewati dan ular terlihat bengkak, lesu dan kurang nafsu makan itu mungkin disebabkan oleh sembelit. Pengobatan sederhana memerlukan perendaman di air hangat selama 15 menit /hari yang biasanya bisa sangat membantu mempercepat pengeluaran apalagi bila dibantu dengan pijatan ringan ke arah bawah selama perendaman. Apabila tindakan ini tidak membantu dan bagian perut ular semakin membengkak, lebih baik segera menemui dokter hewan yang berpengalaman , karena terkadang, kotoran bisa berbentuk sangat keras dan tidak bisa dikeluarkan atau ular memakan sesuatu yang tidak bisa dikeluarkan secara normal sehingga diperlukan tindakan operasi untuk mencegah kematian.

5. Luka gores & gesekan / Cuts and abrasions

Apapun bentuk lukanya, harus ditangani seperti kita menangani luka pada manusia dimana luka harus dalam keadaan selalu bersih, di obati dengan antibiotik setiap hari sampai sembuh. Membalut luka dengan perban pada ular adalah hal yang hampir tidak mungkin, jadi sebagai penggantinya bisa dipakai band aid yang tahan air. Tapi apabila luka terjadi pada bagian kepala, lebih baik ular diamankan di ruangan perawatan.

Luka gesekan biasanya terjadi sewaktu ular terus menerus menggesekkan mukanya ke bagian kandang berusaha untuk keluar, jadi cara pencegahan adalah menutup bagian kandang atau merubah struktur kandang. Luka gigitan dari binatang lain atau ular lain bisa dicegah dengan memisahkan binatang , mangsa mamalia seharusnya dibuat setengah sadar atau mati sewaktu diberikan kepada ular untuk mencegah tindakan bela diri dari si mangsa yang bisa mengakibatkan luka pada pemangsanya.

6. Inclusion Body Disease (IBD)

IBD adalah salah satu penyakit paling berbahaya yang ditemui di ular peliharaan. Biasanya dijumpai di jenis boa dan python terutama pada jenis molurus dan boa constrictors. Tanda tanda berbeda pada tiap jenis tapi biasanya melibatkan gangguan saraf , tumor dan penyakit lainnya. Tanda khas dari gangguan saraf pada ular adalah keadaan dimana ular tidak bisa mendirikan badannya, selalu tergolek ke arah belakang, melihat ke atas (star gazing), tidak merespon gerakan , besar pupil mata yang tidak seimbang, muntah muntah dan kelumpuhan. Apabila anda mencurigai ular anda menderita IBD, segeralah isolasikan pada tempat yang terpisah dan segera mencari bantuan dari dokter hewan yang berpengalaman. Sampai sekarang ini, belum ada pengobatan yang bisa mengobati IBD, dan biasanya tindakan euthanasia selalu dianjurkan. Tindakan pencegahan untuk IBD adalah selalu melakukan tindakan karantina terhadap ular yang baru selama 90 – 180 hari sebelum menggabungkan dengan ular lain dan pembersihan kandang ular dari kutu yang diduga juga menjadi penyebar IBD harus selalu dilakukan , dan jangan menggunakan kandang yang pernah dipakai ular yang menderita IBD untuk ular lain sebelum diadakan pembersihan total dengan cairan pemutih /bleaching.

7. Parasit / parasites

Ular ular tangkapan liar biasanya menderita parasite, tapi bisa juga diakibatkan oleh mangsa atau tertular dari ular lain. Penyakit yang disebabkan oleh parasite biasanya agak susah untuk dideteksi, gejala gejalanya biasanya muntah , kurang nafsu makan, berat badan yang menurun dan penampilan sakit dari ular. Kotoran ular yang dibawa ke laboratorium untuk diperiksa bisa untuk mendiagnosa adanya parasit pada ular, yang kemudian bisa dijadikan acuan pengobatan. Tanpa adanya diagnosa dari dokter hewan yang berpengalaman, pemakaian obat cacing sangat tidak dianjurkan.

8. Kutu dan Caplak / Mites & ticks

Kutu pada ular biasanya berbentuk hewan kecil seperti titik yang berkeliaran di kulit ular. Warnanya bisa merah, hitam atau putih sementara caplak berbentuk lebih besar yang tergantung pada bagian tertentu pada ular atau ada di bawah sisik ular. Metode teraman untuk menyingkirkan caplak ini dengan mengoleskan petroleum jelly pada caplak untuk memaksa caplak ini melepaskan gigitannya pada ular. Mencabut caplak pada ular dengan menggunakan pinset juga harus dipastikan kepala caplak itu ikut tercabut karena apabila kepala caplak itu tertinggal di kulit ular, bisa mengakibatkan infeksi yang kemudian bisa mengakibatkan abses atau luka bernanah . apabila ini terjadi, segeralah menemui dokter hewan yang berpengalaman.

Penanganan kutu yang paling aman adalah merendam ular itu dengan air hangat, selama beberapa jam, sampai terlihat kutu kutu yang terlepas dari kulit dan tenggelam di dalam air, dan selama kegiatan ini dilakukan, jangan lupa juga membersihkan kandang ular itu untuk mencegah adanya serangan lanjutan dan segera ganti tempat2 atau alat2 yang dicurigai menjadi sarang kutu. Pembersihan sebaiknya dilakukan menggunakan cairan pemutih/bleaching lalu di jemur di panas matahari selama mungkin.

9. Muntah / Regurgitation.

Penyebab muntahnya ular biasanya disebabkan oleh stress , penanganan yang terlalu cepat sehabis makan , lingkungan yang tidak layak atau penyakit yang belum terdiagnosa. Setelah makan, tunggu selama minimal 2 hari sebelum menangani ular, biarkan juga ular mempunyai tempat hangat yang bisa membantunya mencerna makanannya. Kalau sempat perhatikan juga kalau alaminya ular mencari tempat hangat dan bersembunyi setelah makan. Suhu yang terlalu dingin juga bisa menyebabkan ular memuntahkan makanannya , yakinkan kalau makanan dalam keadaan tidak tercemar dan dalam ukuran yang seharusnya. Apabila ular muntah lebih dari satu kali maka penyebabnya bukan lagi stress atau lingkungan yang tidak memadai melainkan gejala penyakit. Segeralah bawa ke dokter hewan yang berpengalaman. Ular muntah tidak boleh dianggap remeh karena muntah bisa menyebabkan akibat psikologis pada ular yang mengakibatkan ular menghindari jenis makanan tertentu.

10. Penyakit pernafasan / Respiratory Infection

Banyak penyakit pernafasan bisa ditangani dan dicegah dengan pemeliharaan yang terjaga baik lingkungan atau keadaan. Tempat yang bersih, bebas stress dengan suhu yang hangat bisa membuat ular hidup senang dan sehat . gejala penyakit pernafasan antara lain batuk, bersin, bernafas dengan mulut terbuka, keluar cairan dari hidung/mulut, nafas yang berbunyi dan lesu . Apabila gejala gejala diatas mulai nampak, segera tingkatkan suhu kandang sampai 30 derajat celcius untuk merangsang daya tahan ular lalu pisahkan dari ular ular lain, baik kandang atau ruangan lain karena penyakit pernafasan ini bisa menular dari udara. Apabila keadaan semakin memburuk, segera temui dokter hewan yang berpengalaman, biasanya mereka akan memberikan antibiotik baik melalui obat atau suntikan dan juga tambahan vitamin .

11. Problem ganti kulit / Shedding problem (retained eyecaps , tail)

Kelembaban adalah kunci untuk mencegah masalah ganti kulit pada ular. Dimulai waktu mata ular mulai kelabu, selalu dianjurkan untuk menyemprotkan air didalam kandang untuk menjaga kelembaban. Tempat air juga harus ada untuk tempat ular berendam menjelang ganti kulit itu.

Beberapa ular kadang mengalami kesulitan sewaktu ganti kulit yang diakibatkan lingkungan yang kering atau bekas luka. Selalu memeriksa kulit lama yang harusnya dalam satu bentuk dan tidak terpecah pecah. Yakinkan kalau bagian mata dan ekor juga ikut mengelupas. Karena pengelupasan bagian ekor yang tidak sempurna bisa mengakibatkan kulit lama menumpuk dan membuat aliran darah ke bagian ekor tidak sempurna dan akhirnya harus diamputasi karena membusuk.

Pada bagian mata, apabila tertinggal harus disingkirkan untuk mencegah infeksi yang mengakibatkan kebutaan pada ular. Untuk menyingkirkan kulit mata , basahi mata ular dengan air bersih lalu gunakan dobel tape, sentuh bagian mata supaya kulit lama menempel. apabila kulit di bagian mata masih juga menempel,segera jumpai dokter hewan yang berpengalaman.

12. Sariawan / Stomatitis

Juga dikenal dengan sebutan mouth rot, ini adalah penyakit yang umum dijumpai pada ular peliharaan. Sewaktu bakteri memasuki mulut, bisa menyebabkan infeksi meliputi bagian mulut, gusi dan berpotensi juga menyerang bagian pencernaan ular. Tanda tanda ular terkena sariawn antara lain adanya pembengkakan , perubahan warna pada mulut dan gusi, mulut yang tidak bisa tertutup sempurna. Pencegahan bakteri bisa dilakukan dengan pembersihan yang teratur, air minum bersih dan menyingkirkan segala benda yang bisa mengakibatkan luka pada mulut ular. pisahkann ular yang terinfeksi dari yang lain, bersihkan mulut dengan kapas atau cotton bud dengan betadine yang dicairkan, yakinkan kalau ular tidak menelan cairan pembersih dengan mengarahkan kepala ular ke bagian bawah sewaktu melakukan pembersihan, lalu oleskan obat yang mengandung antibiotik, apabila keadaan tidak juga membaik selama seminggu, segera jumpai dokter hewan yang berpengalaman sesegera mungkin.

13. Dubur Keluar (rectal collapse/prolaps)

Dubur keluar terjadi ketika bagian terakhir dari usus - dubur - "muncul keluar" dari anus. Bahayanya ialah bahwa bagian tersebut dapat kering atau luka-luka ketika ular bergerak, membengkak dan mati, dan dapat mematikan jika tidak ditangani dengan cepat. Penyakit ini di Candoia tampaknya sangat langka, mungkin hanya terjadi pada ular tertentu. Prolapse di ular pada umumnya, bagaimanapun, tidak jarang, tetapi tidak cukup umum. Pada green tree boas hal ini sering terjadi. Ada beberapa kemungkinan alasan untuk sebuah prolaps: parasit, dehidrasi, stres, dan overfeeding / powerfeeding. Kebanyakan candoia mengalami kegemukan akibat overfeeding hal ini yang memicu terjadinya prolaps. Selain itu penyabab lain juga dehidrasi, meskipun mangkuk besar air dan mistings tiga kali seminggu.

Prolaps jika tidak segera ditangani akan mengakibatkan prolaps tersebut mengering. Bahkan pada beberapa kasus dapat membentuk membran pelindung seperti kulit. Jika tidak tepat untuk memasukkan kembali prolaps ke dalam perut akan menimbulkan luka pada membran tipis tersebut. Kami berpikir untuk sementara bahwa hal itu tidak akan mungkin untuk masukkan kembali dan itu harus dipotong. Beberapa dokter hewan menggunakan thermometer untuk memasukkan kembali prolaps ke dalam perut ular.

Untuk mengobatinya dapat dilakukan dengan melakukan pengurangan makanan. Jangan sekali memencet perut ular dengan alasan apapun. Berikan air hangat diperutnya agar ular merasa nyaman dan diharapkan prolaps akan masuk kembali ke dalam perut. Jika terjadi prolaps kita dapat segera memasukkan prolaps tersebut ke dalam perut ular. Dilakukan dengan jari saja cukup. Kalua jijik dapat menggunakan sarung tangan. Anda dapat menggunakan gula dan pasta air dan dioleskan pada prolaps, atau krim wasir untuk mencoba mengurangi pembengkakan untuk membantu dengan memasukkan ke dalam perut. Anda juga harus menjaga prolaps yang lembab dengan sedikit minyak mineral atau KY jelly. Dokter hewan mungkin dapat mendorong prolaps kembali dalam menggunakan jarinya atau termometer. Jika ia tidak bisa, tapi dubur masih sehat, ia mungkin menyarankan sayatan kecil untuk memperbesar anus, memberikan ruang yang cukup untuk mendorong prolaps kembali masuk Jika prolaps rektum rusak, mati atau kering.

Dua jahitan, satu di kedua sisinya, bisa dianjurkan untuk memastikan penyembuhan yang tepat. Berikan ular dengan antibiotik oral. Jangan beri makan ular Anda selama 3 minggu. Anda harus memastikan ular telah membuang kotorannya. Sebaliknya, menyediakan mangkuk kecil air dan lembab dengan lumut sphagnum basah.Berikan antibiotik jika perlu, mengurangi makan untuk satu kali makan kecil (hanya cukup untuk menyebabkan benjolan kecil di perut) setiap 2-3 minggu; tingkatkan kelembaban, tempatkan di tempat yang tenang. 

Sumber: http://ceriwis.us/showthread.php?t=88577

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites